Tegur Sapa Budaya Positif di SMAN 5 Palangka Raya

oleh
Anthea Mujha Wawey
Peserta Ekskul Jurnalistik (Kelas XII IBB)
Dalam kehidupan modern, nilai-nilai kemanusiaan sering terlupakan. Namun, di tengah gelombang globalisasi yang terus meningkat, SMAN 5 Palangka Raya membuktikan bahwa hal sederhana seperti tegur sapa mampu menciptakan ikatan yang kuat dan suasana belajar yang kondusif. Budaya positif tegur sapa yang telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan warga SMAN 5 Palangka Raya patut diapresiasikan. Tegur sapa sudah menjadi budaya positif yang diterapkan di SMAN 5 Palangka Raya sejak awal didirikannya sekolah ini. Tegur sapa tercantum di laman (website) https://sman5palangkaraya.sch.id/ bagian Tata Tertib Peserta Didik Bab VI berjudul Sopan Santun Pergaulan.
Terdapat 11 hal mengenai tegur sapa yang perlu diterapkan oleh peserta didik di lingkungan sekolah. Salah satu tata tertib sopan santun pergaulan yang selalu diterapkan ketika bertemu staf tenaga kerja, tamu, dan teman sebaya adalah mengucapkan salam hormat. Salam hormat biasanya diterapkan ketika berpapasan dengan seseorang yang lebih tua. Posisi badan ketika menyapa adalah tegak. Bersamaan dengan posisi tegak, kepala menunduk ke bawah sebagai tanda hormat, dan mengucapkan salam sapaan seperti “Selamat pagi Pak/Bu”.
Komunikasi efektif merupakan salah satu kunci keberhasilan sebuah instansi pendidikan yang akan mendukung tercapainya program belajar mengajar. Selain itu, tegur sapa menjadi manifestasi dari sikap saling menghormati, menghargai, dan peduli terhadap sesama. Tindakan sederhana ini mampu mencairkan suasana, meruntuhkan sekat-sekat perbedaan, dan membangun rasa kekeluargaan yang erat. Hal yang paling utama dari tindakan tersebut adalah mampu menumbuhkan karakter yang baik bagi warga SMAN 5 Palangka Raya. Selain itu, tegur sapa juga menjadi bagian yang sangat penting dalam pembangunan bangsa Indonesia.
Di era digital saat ini, interaksi tatap muka sering tergantikan oleh pesan melalui media sosial. Media sosial menjadi tempat yang diandalkan banyak orang sebagai tempat berkomunikasi. Namun, penting untuk diingat bahwa keakraban dan kehangatan dalam sebuah hubungan hanya bisa terjalin melalui interaksi secara langsung. Tegur sapa menjadi sarana efektif untuk membangun komunikasi. Hal ini juga mampu menciptakan interaksi yang lebih mendalam dan memperkuat ikatan sosial.
Tentu saja, mempertahankan budaya positif tegur sapa bukanlah hal yang mudah. Dibutuhkan kesadaran dan komitmen dari seluruh warga sekolah, baik itu peserta didik, guru, maupun staf. Peran guru sebagai fasilitator sangat penting dalam menanamkan nilai-nilai luhur ini sejak dini. Selain itu, kegiatan-kegiatan yang bersifat membangun keakraban perlu secara rutin diselenggarakan untuk memperkuat semangat kebersamaan dan karakter yang baik. Biasanya setiap apel pagi dan apel sore, pembina apel menyampaikan suatu hal yang mampu memberi kesadaran bagi warga sekolah akan pentingnya berbudaya tegur sapa. Selain berbudaya tegur sapa, masih banyak lagi hal yang sering disampaikan untuk kesejahteraan di lingkungan sekolah.
Sebagai generasi penerus bangsa, peserta didik SMAN 5 Palangka Raya memiliki peran yang sangat strategis dalam menjaga dan mengembangkan budaya tegur sapa ini. Peserta didik diharapkan mampu melestarikan budaya tegur sapa di lingkungan sekolah. Dengan menerapkan nilai-nilai luhur dalam kehidupan sehari- hari, mereka tidak hanya akan menjadi pribadi yang lebih baik, tetapi juga turut serta dalam membangun masyarakat yang lebih harmonis. Sikap ini membangun karakter yang baik bagi warga sekolah. Selain itu, kegiatan-kegiatan yang bersifat membangun keakraban perlu secara rutin diselenggarkan untuk memperkuat semangat kebersamaan.
Budaya positif tegur sapa bukanlah sekadar kebiasaan belaka, melainkan sebuah refleksi dari karakter dan kepribadian seseorang. Dengan saling menyapa, kita menunjukkan rasa hormat dan menghargai keberadaan orang lain. Hal ini secara tidak langsung akan mempererat tali silaturahmi dan menciptakan ikatan sosial yang kuat di antara seluruh warga sekolah. Mari kita bersama-sama mendukung upaya untuk menjadikan SMAN 5 Palangka Raya sebagai contoh sekolah yang menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan. Dengan tegur sapa, kita bukan hanya membangun sekolah yang lebih baik, tetapi juga masa depan yang lebih cerah. (Anthea M.W. Kelas XII IBB)
