Laksanakan Tujuh Kebiasaan Anak Hebat, Wujudkan Indonesia Emas 2045

Mendung bergayut di langit tak membuat semangat menyurut. Upacara bendera pagi Senin, 17 Februari 2025 tetap berlangsung meskipun rintik hujan akhirnya berderai menitik.
Pembina upacara, Budi Purwono, S.Pd.,M.Pd., memberikan amanat kepada seribuan siswa SMAN 5 Palangka Raya. Ia memberikan amanat agar para siswa menerapkan kebiasaan baik untuk meraih kebaikan.
“Kemendikdasmen telah meluncurkan Gerakan Tujuh Kebiasaan Anak Indonesia Hebat. Gerakan ini bertujuan untuk membentuk generasi anak atau siswa Indonesia yang sehat, cerdas, dan berkarakter unggul sehingga mampu mewujudkan Indonesia Emas 2045 yang kita cita-citakan bersama, ” tutur guru Fisika dengan tugas tambahan kepala laboratorium ini.
Dijelaskannya bahwa tujuh kebiasaan anak Indonesia hebat adalah Bangun Pagi, Beribadah, Berolahraga, Makan Sehat dan Bergizi, Gemar Belajar, Gemar Belajar, Bermasyarakat, dan Tidur Cepat.
“Bangun pagi akan membuat kita lebih punya waktu untuk mempersiapkan diri dengan baik sebelum berangkat ke sekolah. Selain menyegarkan, bangun pagi membuat kita lebih tertata mengawali aktivitas dengan baik tanpa terburu-buru.”
“Beribadah dengan tekun harus menjadi kebiasaan. Ini akan dapat semakin mendekatkan kita kepada Tuhan YME dan mewujudkan pribadi yang religius yang selalu berbuat kebaikan. Rajin beribadah juga dapat menyadarkan kita bahwa manusia itu penuh dengan kelemahan sehingga akan menjauhkan segala sifat tercela.”
“Berolahraga juga perlu dilakukan untuk memelihara kesehatan dan kebugaran. Para siswa mesti mengikuti senam pagi dalam beberapa kali seminggu sebelum mengikuti pembelajaran. Kesehatan tentu akan membuat kita lebih bersemangat dalam belajar.”
“Selanjutnya, sebagai pelajar gemar belajar tentu juga harus dibiasakan. Gemar belajar merupakan keharusan yang harus dilakukan untuk meraih kompetensi dan perubahan yang lebih baik. Oleh karena itu, selalu bersemangat mengikuti pembelajaran dan melakukan tugas pembelajaran harus diwujudkan.”
“Bermasyarakat juga harus dilakukan. Siswa sebagai makhluk sosial harus belajar menjalin komunikasi, partisipasi, dan kolaborasi dengan masyarakat. Ini bisa dengan masyarakat sekitar atau komunitas yang ada. Turut bermasyarakat dan peduli akan membuat kita belajar terjun dan berkiprah di masyarakat.”
“Kebiasaan baik berupa tidur cepat atau segera tidur tanpa begadang juga perlu diterapkan. Segera tidur sebelum larut malam akan membuat kita bisa beristirahat dengan cukup sehingga bisa bangun pagi lebih awal dan badan lebih segar dan siap beraktivitas belajar dengan baik.”
Sekali lagi, ia mengingatkan agar para siswa dalam melaksanakan tujuh kebiasaan anak Indonesia hebat. Dukungan sekolah, orang tua, keluarga, masyarakat, dan semua pihak tentu diperlukan untuk mewujudkannya. (LJ)













