Tanggap Karhutla, Fokus Belajar, Tertib Berlalu Lintas, dan Cegah Tindak Kekerasan

Upacara Senin, 25 September 2023 di halaman SMAN 5 Palangka Raya berlangsung khidmat meski cuaca pagi tampak diselimuti kabut asap. Kepala sekolah, guru, staf, dan mahasiswa PPL serta lebih seribu siswa berdiri rapi dalam barisan. Pun petugas upacara melaksanakan tugasnya dengan baik.
Pembina Upacara, I Wayan Muliana, S.Pd., bertindak sebagai pembina upacara. Dengan mengenakan masker putih penutup mulut dan hidung, ia menyampaikan amanat bahwa saat ini kondisi udara dalam keadaan tidak sehat karena kabut asap sebagai dampak kebakaran hutan dan lahan. Meskipun ini merupakan hal biasa yang sering terjadi setiap musim kemarau, menjaga kesehatan dengan mengenakan masker tentu lebih baik.
“Saat ini kebakaran hutan dan lahan masih terus terjadi. Mari kita turut mencegah agar tidak semakin meluas. Aktivitas membakar sampah di sekitar rumah perlu kita hentikan dulu agar menambah pekatnya kabut asap,” tutur guru Fisika yang juga punya tugas tambahan sebagai Operator Dapodik ini.
Siswa dan semua warga sekolah juga diingatkan untuk bersikap tanggap terhadap bencana yang mungkin terjadi. Tim mitigasi bencana juga perlu dibentuk agar agar semua bisa tanggap bereaksi menghadapi situasi darurat yang bisa terjadi tak terduga. Tentu termasuk juga kewaspadaan dengan situasi kabut asap dampak karhutla saat ini.
Selanjutnya, siswa diingatkan untuk lebih tertib, berhati-hati, dan tidak terburu-buru dalam berkendara saat berangkat dan pulang sekolah. Sejak tahun pelajaran 2023/2024 ini siswa harus mengikuti upacara dan apel pagi mulai pukul 06.30. Ini sudah dimundurkan 15 menit daripada tahun-tahun sebelumnya yang mulai apel pagi pukul 06.15. Jumlah siswa yang terlambat memang menurun. Namun, seiring dengan jumlah siswa yang telah mencapai 1000 lebih, potensi kecelakaan lalu lintas pun meningkat.
Lebih lanjut, siswa juga harus lebih disiplin dalam belajar. Fokus hadir ke sekolah untuk belajar harus diprioritaskan.
Terkait dengan penanaman sikap disiplin, keteladanan harus lebih dikedepankan. Kakak kelas harus memberikan keteladanan. Tidak boleh ada tindakan kekerasan dalam bentuk apa pun. Penanaman disiplin tidak ada kaitannya dengan tindak kekerasan. Semua siswa harus saling menghargai dan membangun sekolah yang ramah dan aman. (LJ)