Dialog Interaktif: Darurat Corona, Belajarlah di Rumah

Dialog interaktif itu berlangsung di Kalteng Pos, Jumat, 20 Maret 2020. Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Kalimantan Tengah, Dr.H. Mofit Saptono dan Kepala SMAN 5 Palangka Raya, Drs. M. Ramli, M.Pd. diundang sebagai pembicara. Dialog itu menegaskan bahwa status siaga darurat virus corona dalam lingkungan pendidikan di Kalimantan Tengah mesti ditaati. Ini merupakan tindak lanjut surat edaran Gubernur Kalimantan Tengah tanggal 17 Maret 2020 Nomor: 443.1/20/23/Disdik tentang Protokol Status Siaga Darurat Bencana Pandemi Covid-19 di Lingkungan Pendidikan Provinsi Kalimantan Tengah.

Tentu perlu ditegaskan bahwa ini bukan liburan sekolah untuk bersenang-senang. Namun, dalam situasi siaga darurat ini kegiatan pembelajaran dilangsungkan di rumah. Guru dan siswa melangsungkan proses pembelajaran melalui aplikasi daring (online) atau bisa juga siswa mengerjakan tugas yang telah diberikan guru secara manual. Ini mesti ditaati agar para guru dan siswa tetap bekerja dan belajar secara aman dan efektif. Mari kita ambil hikmah dari situasi ini. Kita tetap bekerja optimis, tenang, waspada, tetapi tidak panik. Mudah-mudahan dengan para siswa belajar di rumah dan menggunakan aplikasi daring kita jadi paham dan mampu mengaplikasikan teknologi informasi dengan lebih baik dan efektif.

“Hanya manajemen sekolah, yakni kepala sekolah, wakil kepala sekolah, dan tata usaha yang kita minta tetap hadir di sekolah pada saat jam kerja. Guru dan siswa bekerja dan belajar di rumah secara optimal. Manfaatkan waktu semaksimal mungkin dan hindari mendatangi tempat keramaian. Untuk sementara seluruh kegiatan yang bersifat massal kita hentikan.”

Ketika ditanya Kalteng Pos tentang kemungkinan buruk masa darurat akan berlangsung lama sehingga siswa tidak dapat mengikuti Ujian Nasional (UN), Mofit berharap situasi akan segera normal. Meskipun demikian, tentu ada jalan keluar yang tidak merugikan siswa.

“Rencana kita UNBK SMA pada tanggal 30 Maret sampai dengan 2 April 2020 tetap akan kita laksanakan. Siswa kelas XII akan mengikutinya dengan prosedur waspada corona tetap kita patuhi. Jika ternyata UNBK tidak bisa dilaksanakan, siswa tetap akan mendapatkan nilai rapor dan nilai ijazah. Sekolah dan guru tentu juga sudah melakukan penilaian selama ini, seperti ulangan harian, penugasan, dan ulangan semester. Penilaian bukan hanya melalui UNBK. Jadi, itu tetap bisa diatasi dan ada solusi. Tentu para guru sudah tahu hal itu.”

Sementara itu, Kepala SMAN 5 Palangka Raya menyampaikan bahwa sekolahnya juga telah mengikuti edaran gubernur dan instruksi Kadisdik berkaitan dengan status siaga darurat corona dengan menetapkan siswa untuk belajar di rumah sekaligus menyampai surat edaran untuk orang tua/wali siswa.

“Jadi, siswa belajar di rumah di bawah pengawasan orang tua/ wali. Siswa diberikan kesempatan menyelesaikan tugas di rumah, baik menggunakan aplikasi daring (online) melalui website: https://berita.sman5-palangkaraya.sch.id atau http://bpp-sman5plk.web.id melalui menu e-learning yang dapat diakses. Siswa juga dapat mengerjakan tugas yang telah diberikan lebih dulu secara manual oleh guru.”

“Khusus untuk siswa kelas XII, direncanakan tetap akan mengikuti UNBK sesuai jadwal, yakni pada tanggal 30 Maret s.d. 2 April 2020. Apabila nanti ada perubahan karena terjadi situasi di luar dugaan, tentu sekolah akan menginformasikannya. Yang penting sekarang mereka fokus belajar di rumah, dan tidak perlu ke luar rumah jika tidak mendesak. Mereka juga kita imbau agar mendatangi tempat-tempat umum dan acara keramaian, seperti arena hiburan, stadion olahraga, pusat perbelanjaan, pusat kebugaran, kolam renang, warnet, kafe, karaoke, dan tempat lain yang memungkinkan tempat persebaran covid-19. Kita juga meminta mereka untuk tidak melakukan perjalanan ke luar kota/luar daerah/luar negeri dan tidak diperkenankan menerima kehadiran orang dari luar kota, luar daerah, apalagi dari luar negeri.”

“Kita tentu juga mengharapkan partisipasi Orang tua/wali berpartisipasi memantau dan memotivasi anak-anak untuk bersungguh-sungguh belajar di rumah dan mengerjakan tugas yang diberikan guru. Mudah-mudahan mereka mematuhi hal-hal yang dianjurkan dan tidak melanggar hal-hal yang tidak diperkenankan atau dilarang demi kebaikan dan kesehatan bersama.”

Sementara siswa belajar di rumah, menurut Ramli manajemen sekolah tetap melaksanakan tugas administrasi di sekolah sambil melakukan pembenahan terhadap fasilitas kebersihan dan kesehatan, seperti membenahi tempat cuci tangan agar memadai dan bisa digunakan dengan baik dan benar.

Ya, semoga kita semua tetap sehat dan dapat segera terbebas dari kondisi darurat sehingga bisa beraktivitas belajar secara normal di sekolah. (L.J.)