Ustaz Irfan Ingatkan Siswa untuk Menerapkan Adab Berpuasa

Kita tentu menginginkan ibadah puasa kita bermakna dan mendapatkan rida Allah Swt. Kita berharap puasa kita tak sia-sia atau hanya mendapatkan rasa lapar dan dahaga.

Ustaz Irfan dalam Gema Ramadan di aula SMAN 5 Palangka Raya pada Jumat, 15 Maret 2024 mengingatkan para siswa tentang enam adab berpuasa. Adab berpuasa ini mesti dilakukan agar kita bisa berpuasa secara sehat, bermakna, dan beroleh keberkahan serta makin meningkatkan ketakwaan kepada Allah Swt.

“Kita harus menerapkan enam adab berpuasa agar puasa kita tak sia-sia, yakni konsumsi makanan yang halal dan baik, hindari pertikaian, jauhi ghibah, menolak berdusta, tidak menyakiti orang lain, dan jangan menyakiti diri sendiri,,” tuturnya.

Mengonsumsi makanan yang halal bagi seorang muslim harus diutamakan, baik halal sifatnya maupun cara mendapatkannya. Makanan yang baik tidak harus mahal, yang penting baik untuk kesehatan.

Segala bentuk pertikaian, termasuk perdebatan yang tidak bermanfaat dan hanya membuang waktu harus dihindari. Saat berpuasa kita harus makin bisa menahan diri untuk tidak terpancing emosi dan mampu mengendalikannya.

Kita juga harus menjauhi ghibah, seperti membicarakan keburukan orang, apalagi sampai menjurus fitnah. Sungguh sangat merugi perilaku suka menghibah dan memfitnah. Jika itu dilakukan, hal itu bukan hanya mengurangi amal kebaikan kita, tetapi juga mendatangkan dosa besar.

Menolak berdusta harus kita lakukan. Perilaku jujur, tidak suka menipu mesti dikedepankan agar puasa kita makin bermakna. Puasa harus membuat kita menjadi orang yang jujur dan menjauhkan dari segala bentuk kecurangan.

Jangan menyakiti orang lain juga harus kita perhatikan. Segala bentuk perbuatan aniaya, yakni  menzalimi atau melakukan perundungan (bullying) dalam bentuk apapun harus dicegah.

Menyakiti diri sendiri dengan berbuat sia-sia juga harus kita cegah sebagai wujud adab berpuasa. Bermalas-malasan, menghabiskan waktu hanya untuk bermain-main adalah contoh perilaku merugikan dan menyakiti diri sendiri. Lebih baik kita memanfaatkan waktu dan peluang untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas belajar dan beribadah pada bulan Ramadan adalah pilihan terbaik.

Dengan gaya bahasa dan contoh aktual yang mudah dipahami siswa ustaz Irfan yang merupakan guru PAI dan Budi Pekerti sekolah ini mengajak agar puasa kita tidak sia-sia belaka.

“Jangan sampai puasa kita tidak memperoleh apa-apa sebagaimana pernah disabdakan oleh Rasulullah Saw yang diriwayatkan Ibnu Majah, “Betapa banyak orang yang berpuasa tidak mendapatkan pahala puasanya, melainkan hanya lapar dan dahaga.’

Semoga para siswa dan kita semua dapat mewujudkan adab berpuasa. Semoga kita semua bisa semakin menjadi pribadi yang mampu menguatkan karakter keagamaan dan akhlak mulia dalam kehidupan sehari-hari. Aamiin (LJ)