Disiplin Salat Lima Waktu, Wujudkan Budaya Positif Generasi Muda

Peringatan Isra Mikraj Nabi Muhammad Saw. 1446 H digelar Rohis SMAN 5 Palangka Raya di aula pada Jumat, 24 Januari 2025. Ratusan siswa dan puluhan guru/staf muslim hadir. Peringatan yang bertema Meningkatkan Disiplin Salat Lima Waktu untuk Mewujudkan Budaya Positif Generasi Muda yang diawali dengan Pelantikan Pengurus Rohis Masa Bakti 2025–2026 ini berlangsung khidmat.
Kepala sekolah, Drs. M. Ramli, M.Pd., berharap kegiatan Peringatan Hari Besar Islam bukan sekadar seremonial. Peringatan ini harus dapat menguatkan silaturahmi, menambah pengetahuan, meningkatkan ketakwaan, serta menumbuhkan budaya positif.
Perwakilan Disdikprov Kalteng, yakni staf Pendidikan SMA, Nur Rahman, M.Pd., memberikan apresiasi pentingnya disiplin salat lima waktu. Selain menjalankan kewajiban sebagai muslim, generasi muda yang disiplin menunaikan salat lima waktu akan dapat menumbuhkan budaya positif. Ini juga sejalan dengan tujuh kebiasaan positif siswa untuk yang perlu diwujudkan, yakni bangun pagi, beribadah, berolahraga, makan makanan sehat dan bergizi, gemar belajar, dan tidur cepat.
Ustaz Hary Hasan H.B., S.Sos., M.A. memberikan tausiah makna Isra Mikraj yang setiap tahun diperingati. Perintah salat yang berikan Allah Swt. kepada Rasulullah Saw. secara langsung harus kita taati sebagai umatnya.
“Salat menuntun kita pada kebaikan. Salat adalah tiang agama. Orang yang menjaga salatnya, Allah akan menjaga hatinya dari hal-hal negatif, ” tegasnya.
Lebih lanjut Ustaz juga menjelaskan bahwa orang yang senantiasa mendirikan dan menjaga salatnya akan selamat dari azab kubur.
“Ketahuilah bahwa kubur itu tempat yang sepi, gelap, sempit, terdapat binatang buas, dan tempat Munkar Nakir bertanya. Dengan menjadi hamba yang disiplin salat lima waktu dan senantiasa mendekatkan diri kepada Allah Swt., insyaallah kita akan menjadi orang yang selamat dari azab kubur.”
Pada akhir tausiahnya ia menekankan agar para siswa disiplin melaksanakan salat lima waktu penuh istikamah. Selalu mendoakan kedua orang tua juga harus dilakukan sebagai salah satu wujud anak yang berbakti.
Sesi acara terakhir dilengkapi dengan kuis berhadiah. Ustaz memberikan tiga pertanyaan dan tiga siswa yang dapat menjawabnya pun memperoleh bingkisan dari panitia. (LJ)













