PJJ Harus Tetap Menguatkan Karakter Siswa

Pandemi covid-19 yang belum juga sirna membuat Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) masih harus berlangsung. Pandemi memang tidak boleh melemahkan semangat belajar meskipun dalam kondisi darurat. Sekolah tetap memberikan layanan pembelajaran dengan aplikasi daring maupun luring. Siswa pun harus tetap giat belajar di rumah meskipun belum bisa bertatap muka langsung dengan para guru di sekolah.
Untuk memastikan kegiatan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) berlangsung efektif, Dinas Pendidikan dan Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah pun terus memantau aktivitas pembelajaran di tengah darurat pandemi ini. Salah satunya adalah melalui monitoring dan evaluasi ke beberapa sekolah SMA/SMK di Kota Palangka Raya pada Selasa, 18 Agustus 2020.
Kadisdik Provinsi Kalimantan Tengah, Dr. H. Mofit Saptono didampingi Kabid SMA, Kabid SMK, Kabid SLB, Kasi Peserta Didik, dan Kasi Kurikulum serta tim melakukan monitoring dan evaluasi ke SMAN 5 Palangka Raya. Bahkan, tak ketinggalan salah satu staf ahli gubernur Kalimantan Tengah pun turut serta dalam kegiatan ini.
Kehadiran rombongan langsung diterima Kepala SMAN 5 Palangka Raya, Drs. M. Ramli, M.Pd. didamping Wakasek Kurikulum, Dra. Yumiasi Tara, M.Si. dan Wakasek Kesiswaan, Jonkenedy, M.Pd. Mereka langsung meninjau kegiatan pembelajarn daring di laboratorium komputer. Mereka melihat langsung beberapa guru yang sedang menyelenggarakan pembelajaran daring dengan perangkat yang tersedia
Dalam kesempatan itu, Mofit menyempatkan untuk berkomunikasi langsung secara daring dengan siswa yang berada di daerah. Ia memastikan bahwa siswa yang berada di daerah pun tetap dapat mengikuti pembelajaran jarak jauh. Tak lupa ia pun memberikan motivasi kepada para siswa untuk tetap bersemangat belajar dengan tetap mematuhi protokol kesehatan.
Sesi dialong antara Kadisdik, staf ahli gubernur dan manajemen sekolah pun berlangsung juga. Mofit berharap PJJ jangan sampai mengabaikan penguatan karakter siswa.
“Meskipun pembelajaran belum bisa tatap muka di sekolah, penguatan karakater siswa jangan sampai dilupakan. Sebaiknya pembelajaran tetap berlangsung dengan jadwal mulai pagi seperti dalam kegiatan belajar saat normal. Siswa harus tetap siap belajar mulai pagi sehingga tidak ada yang bangun siang. Jadi, kegiatan belajar daring tetap harus menguatkan karakter siswa untuk disiplin bangun pagi,” tutur Mofit setelah memeriksa jadwal dan jurnal pembelajaran di meja piket.
Menanggapi hal itu, pihak SMAN 5 Palangka Raya memahami saran tersebut. Pembelajaran daring memang tidak mungkin dilakukan terlalu lama karena berkaitan dengan kemampuan orangtua siswa membeli paket data. Oleh karena itu, selain kegiatan daring, siswa masih berkesempatan belajar secara luring melalui beberap alternatif aplikasi. Selain itu, upaya penguatan karakter juga dilakukan melalui aktivitas Wakasek Kesiswaan dan para wali kelas yang secara terprogram juga tetap melakukan pembinaan karakter siswa.
Sementara itu, menjawab pertanyaan media tentang respons sekolah terhadap siswa dari keluarga kurang mampu, kepala sekolah menyatakan bahwa iuran BP2 yang semula seratus lima puluh ribu per bulan, sejak pandemi berlangsung diturunkan menjadi hanya seratus ribu per bulan. Dengan demikian, ini diharapkan bisa membantu siswa untuk membeli paket data yang dapat digunakan untuk mengikuti pembelajarn daring secara efisien. (L.J)